BANDUNG RAMA NEWS,  PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Direktorat Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Jaksa Agung Muda Intelijen (JAMINTEL) Kejaksaan Agung Republik Indonesia menggelar rapat pembaruan terkait pelaksanaan Proyek Tender Price Agreement (PA) Geomembrane. Rapat tersebut berlangsung pada Rabu (27/8) di Hotel Pullman, Bandung, dengan didampingi PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

 

Kegiatan ini menjadi tindak lanjut Surat Persetujuan PPS No. B-1180/D/Dpp.03/05/2024 tanggal 6 Januari 2024, serta penandatanganan Pakta Integritas oleh PHR yang disaksikan langsung oleh JAMINTEL pada 7 Juni 2024. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk penguatan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengamanan proyek strategis nasional di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

 

Turut hadir jajaran Direktorat PPS JAMINTEL Kejagung RI, di antaranya Agus Eko Purnomo selaku Kasubdit PPI ESDA dan IPTEK, serta perwakilan PHE dan PHR, yakni Sr Manager Legal Counsel Litigation PT PHE Benedictus Dicky Simarmata, VP Supply Chain Management PHR Prasetyo Utomo, dan Pj. VP Legal Counsel PHR Ni Luh Rahmana Gede Santi.

 

Dalam kesempatan tersebut, PHR menyampaikan progres pelaksanaan proyek, termasuk kesiapan pasokan material yang telah mendukung stabilitas operasional. Kehadiran JAMINTEL menjadi elemen krusial dalam menjaga integritas, efektivitas, serta memastikan proyek berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik—tepat waktu, tepat mutu, dan tepat anggaran.

 

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan pengawalan dari Direktorat PPS JAMINTEL dalam pelaksanaan Proyek Geomembrane. Sinergi ini menjadi wujud komitmen kami dalam menjalankan proyek strategis secara transparan dan akuntabel, demi mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Ni Luh Rahmana Gede Santi.

 

Agus Eko Purnomo menegaskan dukungan Kejagung RI terhadap komitmen PHR dan PHE. “PHR telah menunjukkan komitmen kuat dalam pelaksanaan proyek prioritas. Kami akan terus mendampingi agar proyek berjalan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat anggaran demi mendukung target produksi nasional dan keberlanjutan energi,” katanya.

 

Melalui sinergi berkelanjutan antara PHR, PHE, dan JAMINTEL Kejagung, proyek Geomembrane diharapkan menjadi role model pelaksanaan proyek strategis nasional yang berintegritas, efisien, dan memberi dampak nyata bagi ketahanan energi. Proyek ini sendiri merupakan salah satu penopang utama kelancaran operasi migas di Zona Rokan, yang menjadi tulang punggung produksi migas nasional dalam mewujudkan target lifting 1 juta barel per hari. (Ags)