Bandung (Rama News) – Dalam rangka menambah wawasan tentang pengelolaan media, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar, Prov. Riau, mengunjungi langsung Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 25 September 2023. Rombongan PWI Kampar ini dihadiri langsung Ketua PWI Kampar Akhir Yani SE, Ketua Panitia Pelaksana GUstika Rahman SPdI, dan belasan pewarta asal Kampar, beserta penasehat dan wartawan senior.  

 

Rombongan PWI Kampar ini disambut baik oleh Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat, Hazmirullah, beserta perwakilan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN). Pertemuan yang berlangsung disela pelaksanaan Kongres PWI XXV, di Kota Bandung itu, menjadi sebagai ajang silaturahmi, dan ruang diskusi seputar pengelolaan Media, baik online, cetak maupun elektronik (Radio).

 

Hazmirullah menggambarkan secara umum bagaimana HU Pikiran Rakyat lahir, kemudian berjuang melalui berbagai era, hingga sekarang usia koran ini menginjak 57 tahun. Dia menjelaskan juga Pikiran Rakyat atau PR menjawab tantangan era disrupsi, dengan pola kolaborasi. Baik secara internal bersama Radio PRFM dan PRMN, maupun dengan 200 lebih media mitra PRMN saat ini.

 

"Kami menganggap bahwa perkembangan media saat ini bukan pembunuh tetapi kami saling melengkapi," kata Hazmirullah dalam forum tersebut. Ia berbagi juga bahwa saat pandemi Covid-19 selama dua tahun, industri surat kabar termasuk dalam posisi yang sangat terpukul. Namun, setidaknya sejak pertengahan tahun 2022, pemasangan iklan mulai bergairah. Selain pemasaran, ujarnya, kolaborasi dan aktivasi menjadi kunci dalam pertumbuhan media massa saat ini.

 

Kolaborasi antarmedia

Mengenai pengembangan media daring, Pikiran-Rakyat.com kini makin maju dan berkembang setelah mengusung model bisnis jejaring atau kemitraan. Sementara itu, PRFM sebagai radio, lebih gencar mengembangkan jurnalisme warga, di samping juga mengembangkan media daring yang bermitra dengan PRMN.

 

Menurut Hazmirullah, HU Pikiran Rakyat pun memiliki strategi untuk lebih mengembangkan isu-isu khusus untuk sajian halaman muka korannya. Hal itu bertujuan agar isu yang tersaji di HU Pikiran Rakyat, lebih segar dan mendalam.  

 

Hazmirullah mengatakan, tidak jarang isunya terinspirasi dari laporan aktual di Pikiran-Rakyat.com dan obrolan di radio PRFM. "Kita tidak lagi bisa jalan sendiri-sendiri, tapi karena semangat kolaborasi, kami dengan keluarga PR yg lain bukanlah pesaing melainkan berbagi kue yang besar,” katanya.

 

Ketua PWI Kampar, Akhir Yani, menyatakan banyak wartawan media cetak di daerahnya  terdampak perkembangan teknologi media massa tersebut. Tak sedikit yang kini beralih  menjadi kontributor media daring maupun mendirikan media daring.

 

“Media online pun lahir seperti jamur di musim hujan. Semakin berat perjuangan kita semakin berat kita bertahan,” ucapnya. Ia memprediksi dalam beberapa tahun ke depan, koran tidak akan bubar, karena pembaca koran masih ada. Terutama koran masih dicari generasi yang tidak menggeluti pemakaian gawai.

 

"Kedatangan kami ke sini, karena begitu ke Jawa Barat, yang diingat ya koran Pikiran Rakyat. Kami ingin PR berbagi trik agar bertahan di tengah tantangan yang luar biasa. Bukan kami tidak senang dengan kebebasan pers ini," ujarnya.***