KAMPAR RAMA NEWS – Di bawah langit biru Desa Tanjung Rambutan, ratusan tenda berdiri berbaris rapi di Lapangan MAN 2 Kampar, Jumat (7/11). Suara takbir bersahut dengan semangat muda para siswa madrasah. Di tengah suasana khidmat itu, Bupati Kampar H. Ahmad Yuzar, S.Sos., M.T. memimpin langsung upacara pembukaan Kemah Ekoteologi Madrasah 2025 yang digelar oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar.

 

Tahun ini, kegiatan diikuti 968 peserta dari 41 madrasah dengan total 71 regu dari jenjang MI, MTs, dan MA. Mereka datang bukan sekadar untuk berkemah, tetapi untuk belajar bagaimana iman dan cinta alam bisa tumbuh berdampingan.

 

 

Bupati: Cinta Alam Adalah Cermin Keimanan

 

Dalam amanatnya, Bupati Ahmad Yuzar menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kemah yang mengusung tema “Menanam Iman, Merawat Alam, Menyatu dalam Keberkahan.”

 

 “Kemah ini bukan hanya tentang baris-berbaris atau lomba tenda. Ini tentang membangun kesadaran bahwa menjaga alam adalah bagian dari ibadah,” ujar Bupati.

 

 

Beliau menegaskan, anak-anak madrasah harus menjadi pelopor dalam menjaga kebersihan, menanam pohon, dan mengurangi sampah plastik.

 

 “Menanam satu pohon berarti menanam harapan. Setiap batang yang kita tanam adalah sedekah jariyah untuk bumi dan generasi mendatang,” tambahnya penuh semangat.

 

 

Gerakan Menanam Satu Juta Pohon

 

Usai upacara, Bupati bersama Kepala Kemenag Kampar H. Fuadi Ahmad, Kabid Madrasah Kanwil Kemenag Riau Dr. Jisman, Camat Kampar Shendy Septian, serta perwakilan Pramuka Kampar melakukan penanaman pohon secara simbolis.

Aksi ini menjadi bagian dari Gerakan Menanam Satu Juta Pohon yang dicanangkan Kemenag Kampar sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian alam di bumi serambi Mekkah-nya Riau itu.

 

Suasana haru dan semangat terpancar dari wajah peserta ketika mereka ikut menanam bibit pohon di sekitar area perkemahan.

 

“Kami senang sekali bisa ikut menanam pohon bareng Pak Bupati. Rasanya seperti ikut berbuat baik untuk bumi,” ucap salah satu siswi MA Anshor Sunnah, sambil memegang sekop kecil di tangannya.

 

 

Kemenag Kampar: Madrasah Harus Jadi Agen Perubahan

 

Sementara itu, Kepala Kemenag Kampar H. Fuadi Ahmad, S.H., M.A.B. menyebut Kemah Ekoteologi ini adalah wadah pembentukan karakter berbasis lingkungan dan nilai keislaman.

 

“Kami ingin anak-anak madrasah tumbuh menjadi generasi yang beriman, disiplin, peduli, dan tangguh. Mereka inilah calon pemimpin yang mampu menyeimbangkan iman, ilmu, dan alam,” ungkapnya.

 

Fuadi juga mengajak seluruh kepala madrasah di Kampar agar menjadikan kegiatan serupa sebagai tradisi pendidikan karakter yang berkelanjutan.

 

 

Madrasah Hijau, Kampar Berkah

 

Kemah Ekoteologi Madrasah bukan sekadar kegiatan tahunan, tetapi gerakan moral dan spiritual.

Dari lapangan sederhana di Tanjung Rambutan, pesan besar itu disuarakan: bahwa iman yang kuat harus disertai kepedulian terhadap alam.

 

Dengan semangat hijau yang mengakar di hati para peserta, kegiatan ini diharapkan melahirkan generasi madrasah yang bukan hanya pandai membaca ayat-ayat suci, tapi juga mampu menafsirkan ayat-ayat alam.

 

“Madrasah hijau, Kampar berkah!” seru para peserta serempak menutup upacara pembukaan.