BANGKINANG RAMA NEWS,  Gelombang kekecewaan datang dari mahasiswa asal Kabupaten Kampar. Mereka menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar tidak memiliki kepekaan dalam mengatur prioritas anggaran. Pasalnya, di tengah tuntutan beasiswa daerah yang tak kunjung jelas, Pemkab justru menggelontorkan dana fantastis Rp3,8 miliar untuk mempercantik Taman Kota Bangkinang.

 

Mhd. Hadi Wahyudi, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau asal Kampar, menilai langkah Pemkab Kampar sebagai ironi.

 

"Sejak lama kami menyampaikan aspirasi terkait beasiswa, baik lewat diskusi maupun aksi, tapi hasilnya nihil. Ironisnya, Pemkab begitu cepat mengalokasikan miliaran rupiah untuk taman kota," tegas Hadi, Ahad (14/9/2025).

 

Menurutnya, wajah kota yang indah tidak ada artinya bila generasi mudanya kehilangan kesempatan melanjutkan kuliah karena kendala biaya.

 

"Taman bisa dibangun kapan saja. Tapi pendidikan tidak bisa ditunda. Kalau mahasiswa Kampar terpaksa berhenti kuliah karena tidak ada beasiswa, kerugian besar menanti daerah ini," lanjutnya.

 

Hadi menilai keputusan Pemkab menunjukkan lemahnya perhatian terhadap pembangunan sumber daya manusia. Padahal, kata dia, mahasiswa adalah aset berharga yang kelak menjadi motor pembangunan Kampar.

 

"Kami tidak anti pembangunan. Tapi pembangunan yang hanya memoles taman, sementara anak mudanya dibiarkan berjuang sendiri, jelas tidak seimbang. Pemkab harus berani mengutamakan pendidikan," katanya.

 

Mahasiswa mendesak Pemkab membuka ruang dialog dan merealisasikan program beasiswa daerah agar generasi muda Kampar tidak terhambat menempuh pendidikan akibat himpitan ekonomi.

 

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto sudah mengingatkan pemerintah daerah agar bijak menggunakan anggaran di masa efisiensi, dengan memprioritaskan kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Namun, peringatan itu seolah tak digubris Pemkab Kampar.

 

Berdasarkan data yang dihimpun, proyek senilai Rp3,8 miliar tersebut tercatat sebagai program Penataan Pedestrian Taman Kota Bangkinang di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kampar. Proyek itu dikerjakan kontraktor CV Mahkota Amirah.