PEKANBARU Rama News – Gagasan pembentukan Daerah Istimewa Riau (DIR) mulai menemukan angin segar dari pusat kekuatan politik nasional. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Dr. Hasto Kristianto, menyatakan siap membuka ruang komunikasi internal partai untuk mengkaji dan membahas status keistimewaan bagi Provinsi Riau.

 

Pernyataan itu mengemuka usai pertemuan Hasto dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau (DPH LAMR), Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, di sela-sela Konferensi Daerah/Cabang (Konferda/Cab) PDI-P se-Riau, Sabtu (22/11) di Pekanbaru.

 

“Dialog dengan para pengusung Daerah Istimewa Riau terbuka lebar. Ini sejalan dengan semangat kami membangun politik yang berperadaban, bukan semata elektoral,” tegas Datuk Seri Taufik, mengutip pernyataan Hasto kepada awak media.

 

Riau: Bukan Sekadar Provinsi, Tapi Pusat Peradaban

 

Dalam sambutannya di arena Konferda, Sekjen Hasto berkali-kali menyinggung keunikan dan keistimewaan Riau. Ia menilai, secara historis dan kultural, Riau memiliki fondasi kuat untuk menyandang status istimewa.

 

Beberapa faktor utama yang disorot Hasto antara lain:

 

Keagungan seni dan budaya Melayu

 

Posisi geografis strategis di Selat Melaka

 

Kekayaan alam yang berlimpah

 

Keragaman budaya dan bahasa

 

Sejarah pengorbanan bagi republik

 

Menurutnya, posisi geografis Riau membuktikan pesan Bung Karno tentang Indonesia sebagai bangsa maritim, bukan bangsa kontinental. Riau berdiri sebagai simbol peradaban maritim Nusantara yang menghubungkan dunia Melayu dengan peradaban global.

 

LAMR: Politik Berperadaban Sejalan dengan DIR

 

Menyambut pandangan tersebut, Datuk Seri Taufik menegaskan bahwa perjuangan DIR bukanlah gerakan politis pragmatis, melainkan perjuangan peradaban berbasis Melayu sebagai akar identitas.

 

“Apa yang disampaikan Sekjen PDIP sangat sejalan dengan visi kami. DIR bukan soal keistimewaan politik, tapi keistimewaan peradaban, dengan landasan Kebudayaan Melayu,” ujarnya.

 

Melalui Badan Pekerja Perwujudan (BPP) DIR, LAMR telah aktif menjalin komunikasi lintas partai di tingkat nasional, termasuk PDI-P. Kendati pertemuan resmi belum terjadwal, Hasto memastikan akan mengatur waktu khusus untuk dialog lebih mendalam.

 

Dukungan Nasional Kian Menguat

 

Perjuangan DIR bukan tanpa landasan. Secara administratif, seluruh dokumen usulan telah diserahkan ke DPR RI dan DPD RI. Tak tanggung-tanggung, dukungan mengalir dari:

 

✅ Lebih dari 130 organisasi dan lembaga

✅ Sejumlah kepala daerah dan DPRD

✅ Tokoh nasional, termasuk mantan Ketua MK Prof. Dr. H. Jimly Asshiddiqie

 

Sebagai penutup pertemuan, Datuk Seri Taufik menyerahkan dua buku penting — Tunjuk Ajar Melayu dan Pancung Alas — kepada Sekjen Hasto. Sang Sekjen tampak antusias, langsung membuka buku dan membacakan beberapa petuah Melayu dengan penuh perhatian.

 

Sinyal politik telah dikirim. Kini, bola ada di tangan parlemen dan pemerintah pusat: masihkah Riau sekadar provinsi, atau akan naik derajat menjadi Daerah Istimewa?