Tokoh Masyarakat Kampar Imbau Kedamaian: “Jangan Biarkan Perseteruan Rusak Marwah Negeri Beradat”
BANGKINANG (RAMA News) – Dinamika yang tengah mencuat di Kabupaten Kampar antara Bupati dan Sekretaris Daerah mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan. Salah satu tokoh masyarakat berpengaruh, H. Yurmailis Saruji, SE, angkat bicara dan mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri demi menjaga marwah Kampar sebagai negeri beradat dan agamis.
Dalam keterangannya di Bangkinang, Sabtu (18/10/2025), mantan Wakil Ketua DPRD Kampar ini menyampaikan keprihatinan mendalam atas mencuatnya ketegangan di tubuh pemerintahan daerah. Menurutnya, perseteruan terbuka antara pimpinan daerah dan pejabat tinggi pemerintahan tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur masyarakat Kampar.
“Ini sangat kita sayangkan. Kampar dikenal sebagai negeri beradat dan beragama, tempat nilai-nilai musyawarah dijunjung tinggi. Kalau pemimpinnya berselisih, tentu rakyat ikut merasakan dampaknya,” ujar Yurmailis dengan nada prihatin.
Ia menegaskan, masyarakat Kampar sejak dulu dikenal dengan semangat musyawarah dan mufakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Karena itu, menurutnya, setiap perbedaan pandangan seharusnya diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang lapang.
“Perseteruan di internal pemerintahan ini ibarat mamacak air di dulang, muka sendiri yang basah. Kalau ini dibiarkan, bisa menurunkan wibawa pemerintah dan mengganggu jalannya pembangunan daerah,” tegas Yurmailis.
Lebih jauh, Yurmailis menilai baik Bupati maupun Sekda Kampar adalah putra terbaik daerah yang memiliki pengalaman dan kapasitas tinggi. Ia berharap keduanya dapat menunjukkan kedewasaan dalam bersikap serta menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya.
“Keduanya figur cerdas dan profesional. Tentu lebih paham bagaimana menjaga etika birokrasi dan keharmonisan dalam pemerintahan. Mari tunjukkan kepada masyarakat bahwa perbedaan bisa diselesaikan tanpa gaduh,” imbuhnya.
Menutup pernyataannya, Yurmailis mengajak seluruh elemen masyarakat Kampar untuk tidak terpancing isu yang memperkeruh suasana.
“Mari kita jadi penyejuk, bukan pemanas suasana. Bersatu membangun Kampar yang aman, kondusif, dan sejahtera sesuai visi dan misi daerah. Kampar harus tetap maju tanpa kehilangan marwahnya,” pungkasnya.
