Pegiat Medsos Harby Efgunata Soroti Ruang Belajar Mirip “Kandang Ayam”, Wabup Kampar Bereaksi Cepat dan Janji Perbaikan
SIAK HULU RAMA NEWS, Kondisi memilukan menyelimuti SD Negeri 020 Pangkalan Baru di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Dua ruangan kelas di sekolah ini digambarkan bak “kandang ayam”—dibangun dari papan tipis, kawat harmonika, dan triplek tanpa plafon. Bocor saat hujan, panas menyengat ketika terik, namun tetap menjadi tempat belajar 71 anak bangsa setiap harinya.
Pemandangan miris itu diungkap pegiat media sosial sekaligus warga setempat Harby Efgunata, S.Pd, dalam kunjungan sosialnya pada Senin (27/10/2025).
“Kalau hujan, anak-anak kehujanan di dalam kelas. Kalau panas, kepanasan,” keluh seorang guru kepada Harby.
Bangunan tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat tahun 2004. Ruang kelas permanen yang ada jumlahnya belum cukup, sehingga sebagian murid masih harus belajar di ruang seadanya. Bahkan tidak ada ruangan kantor — kelas disekat menjadi tempat guru bekerja sekaligus menyimpan arsip.
Tak hanya itu, fasilitas sanitasi pun jauh dari kata layak. Air dari sumur sekolah kotor dan penuh sampah, namun tetap digunakan karena tidak ada sumber air alternatif.
Wabup Kampar Merespons Cepat
Sebelum turun ke lapangan, Harby terlebih dulu mengirimkan pesan dan foto kondisi sekolah tersebut kepada Wakil Bupati Kampar Hj Misharti. Respons pun datang dengan cepat.
“Kalau Harby sudah lihat kondisinya, difotokan ke kakak ya. Biar bertahap kita perbaiki. Banyak peninggalan pembangunan lama yang tidak diperhatikan. Ini lah yang kita selesaikan satu per satu,” balas Misharti dalam pesan WhatsApp.
Harby menegaskan kunjungannya bukan untuk mencari panggung, melainkan kepedulian tulus agar anak-anak mendapatkan tempat belajar yang manusiawi.
“Saya hanya menyampaikan amanah masyarakat. Kita ingin anak-anak belajar di ruang yang layak, bukan seperti kandang ayam,” tegasnya.
Jalan Rusak Parah, DPRD Siap Tinjau
Untuk mencapai sekolah itu, perjalanan pun penuh tantangan: jalan berbatu besar, berlumpur bila hujan, dan berdebu saat panas. Akses yang buruk tersebut menambah daftar panjang masalah yang perlu diperbaiki pemerintah daerah.
Dalam kunjungannya, Harby menghubungi Anggota DPRD Kampar Raja Reza Fahlevi lewat video call, memperlihatkan langsung kondisi sekolah.
“In Syaa Allah besok pagi kita ke sana,” jawab Reza Fahlevi, menyatakan kesiapannya melakukan peninjauan cepat.
Harapan Sederhana dari Sekolah
Sekolah yang terletak di jalur kabupaten itu sebenarnya sudah pernah mengusulkan perbaikan melalui proposal, namun belum juga membuahkan hasil.
Baik guru maupun murid kini berharap langkah konkret segera dilakukan pemerintah.
Mereka tak menuntut fasilitas mewah—cukup ruang belajar yang kokoh, aman, dan nyaman untuk menuntut ilmu sebagai generasi penerus bangsa.



